
BonekJabodetabek.com – Sejak kali pertama mengikuti kompetisi sepakbola Liga Indonesia, yang mulai digelar pada musim 1994-1995, Persebaya Surabaya tercatat sudah berkali-kali mengalami pergantian pelatih. Namun, baru di kedatangan pertama (alm) Rusdy Bahalwan, dan Jacksen F Tiago, Persebaya berhasil merebut gelar juara. Seperti diketahui, Jacksen adalah sosok yang berhasil membawa Persebaya menjadi juara ketika menjadi pemain, dan kembali mengantar Bajol Ijo menjadi juara saat berposisi sebagai pelatih.
Berikut ini adalah nama-nama pelatih yang menukangi Persebaya sejak Ligina pertama:
- Ligina 1 – 1994/1995: Mudayat – Peringkat 9 Wilayah Timur
- Ligina 2 – 1995/1996: Sasho Kostov – Peringkat 7 Wilayah Timur
- Ligina 3 – 1996/1997: Rusdy Bahalwan – Juara
- Ligina 4 – 1997/1998: Rusdy Bahalwan – Kompetisi dihentikan, peringkat 1 Wilayah Barat
- Ligina 5 – 1998/1999: Rusdy Bahalwan – Runner-up
- Ligina 6 – 1999/2000: Riono Asnan/Jacksen F Tiago (Pelatih merangkap pemain) – Peringkat 6 Wilayah Timur
- Ligina 7 – 2000/2001: Rudi W Keltjes – Semi Final
- Ligina 8 – 2001/2002: Rudi W Keltjes/Rusdi Bahalwan – Degradasi
- Divisi 1 – 2002/2003: M. Alhadad/Jacksen F Tiago – Juara, Promosi
- Ligina 10 – 2003/2004: Jacksen F Tiago – Juara
- Ligina 11 – 2004/2005: Jacksen F Tiago – 8 Besar, mundur dan didegradasi
- Divisi 1 – 2005/2006: Fredi Mulli – Juara, Promosi
- Ligina 13 – 2006/2007: Gildo Rodrigues/Ibnu Grahan/Suhatman Iman – Peringkat 14, tidak lolos ISL
- Divisi Utama – 2007/2008: Fredi Mulli/Arcan Iurie/Aji Santoso – Lolos ISL melalui playoff
- ISL 2009/2010: Danurwindo/Rudi W Keltjes – Dipaksa Degradasi
- LPI 2011: Aji Santoso – Peringkat 1 (hanya setengah musim)
- IPL 2011/2012: Divaldo Alves – Runner-up
Karena keterbatasan ingatan penulis, mohon yang lebih mengetahui untuk lebih melengkapi dan mengoreksi.
Dari sini bisa dilihat sejarah Persebaya tentang kepelatihan, Persebaya lebih hoki apabila dilatih oleh pelatih yang sebelumnya punya hubungan dengan Persebaya, baik sebagai pemain/pelatih maupun jebolan klub internal.
Semoga jadi pertimbangan pihak Jawa Pos pada saat menentukan pelatih.